Breaking News

Jauhi Egois: Antara Nongkrong Fisik dan Ghosting Realita


Foto Ilustrasi Ego (Image by Irina Alex from Pixabay)


Penulis: Wisnu Adi Witjoro – 23862080032 – PAI

Apa yang Terjadi?
Kita hidup di zaman ketika "nongkrong" secara fisik harus bersaing dengan "ghosting" realita. Orang-orang memang berkumpul, tetapi mata dan jari mereka justru sibuk dengan gawai ketimbang berbincang langsung. Akibatnya? "Ramai tapi sepi"—seperti di warung kopi yang hanya dipenuhi suara notifikasi dan ketikan keyboard.

Siapa yang Terdampak?

  • Generasi Z dan Milenial: Generasi yang terjepit di antara tradisi sosialisasi orang tua yang mengandalkan tatap muka dan kemudahan era digital.

  • Kalangan Bawah: Mereka yang mungkin belum melek teknologi, sehingga makin terasing karena segalanya kini serba daring.

  • Orang Tua/Ibu: Kebingungan karena anak-anaknya lebih asyik dengan layar ketimbang bercengkerama bersama keluarga.

Kapan Terjadi?
Sejak kehadiran smartphone dan media sosial yang kini menjadi teman tidur sekaligus teman bangun. Zaman sekarang, kencan tak lagi bertatap muka, melainkan hanya dengan menggulir cerita di Instagram.

Di Mana Terjadi?
Terutama di perkotaan, di mana segala sesuatu berlangsung cepat dan praktis. Namun, keramaian menjadi ironi: banyak orang berkumpul, tetapi masing-masing larut dalam dunia mereka sendiri.

Mengapa Terjadi?

  • Teknologi berkembang terlalu cepat, sementara pendidikan belum mampu mengejar.

  • Egoisme digital: Kita merasa lebih nyaman berada di balik layar—untuk membalas pesan saja enggan, apalagi bertemu langsung.

  • Kecenderungan instan: Segalanya ingin cepat dan mudah, termasuk dalam hal menjalin hubungan sosial. Akibatnya, interaksi menjadi setengah-setengah.

Bagaimana Mengatasinya?

  • Tech Timeout: Saat berkumpul, coba lakukan satu jam tanpa gawai. Jika perlu, letakkan semua ponsel di tengah meja—siapa yang menyentuh, dia yang bayar kopi!

  • Edukasi Digital: Bukan hanya pandai menggunakan gawai, tetapi juga tahu kapan harus melepaskannya.

  • Kembali pada Koneksi Nyata: "Like" di media sosial tidak akan menghangatkan tubuh saat kedinginan. Teman sejati bisa.