Breaking News

Mengenang Drs. K.H. Mal’an Abdullah


Tulisan oleh : H. Albar Sentosa Subari, S.H., S.U.

Jendelakita.my.id. - Drs. K.H. Mal’an Abdullah merupakan sosok yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Kota Palembang dan Sumatera Selatan. Bagi masyarakat yang pernah bersinggungan dengan dunia pendidikan dan keagamaan di wilayah ini, nama beliau tentu bukanlah nama yang asing. Beliau adalah seorang akademisi sekaligus ulama yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan Islam di Sumatera Selatan. Dalam perjalanan karier akademiknya, beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah dan kemudian diangkat menjadi Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fattah Palembang, yang kini telah bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fattah Palembang. Dedikasi beliau dalam bidang pendidikan menjadikannya figur yang disegani dan dihormati oleh banyak kalangan, baik di dalam maupun di luar kampus.

Di samping kiprah akademiknya, Drs. K.H. Mal’an Abdullah juga dikenal luas sebagai ulama yang aktif berdakwah. Beliau kerap mengisi tausiah dan ceramah di berbagai masjid, termasuk di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Tausiah beliau selalu ditunggu oleh jamaah karena sarat akan ilmu, bijak, dan menyejukkan. Saya pribadi mengenal beliau untuk pertama kalinya pada tahun 1990-an, ketika beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah IAIN Raden Fattah. Saat itu, saya berkesempatan mengajar sebagai dosen luar biasa dalam mata kuliah Ilmu Hukum Adat. Interaksi akademik kami di kampus berlanjut dalam bentuk persahabatan dan kebersamaan dalam berbagai kegiatan ilmiah serta keagamaan.

Hubungan baik kami tidak hanya terbatas di lingkungan kampus. Kami juga sama-sama aktif dalam organisasi yang berada di bawah naungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Drs. K.H. Mal’an Abdullah saat itu menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), sedangkan saya terlibat dalam Forum Pembaruan Kebangsaan Provinsi Sumatera Selatan. Dalam berbagai kegiatan organisasi tersebut, beliau menunjukkan kepemimpinan yang bijak dan mampu merangkul semua golongan. Komitmennya terhadap kerukunan umat beragama dan kebangsaan sangat kuat, menjadikannya tokoh yang dihormati lintas agama dan generasi.

Salah satu momen yang paling membekas bagi saya adalah saat bulan Ramadhan di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II. Pada saat itu, beliau mengadakan kajian khusus yang membedah buku karangannya sendiri berjudul Abdul Somad Al-Palembani. Buku tersebut hingga kini masih saya simpan di perpustakaan pribadi sebagai salah satu kenangan indah terhadap sosok beliau. Buku itu bukan hanya karya ilmiah, tetapi juga refleksi atas ketulusan dan keilmuannya dalam mengangkat tokoh-tokoh Islam lokal yang sering terlupakan.

Kepergian Drs. K.H. Mal’an Abdullah tentu menjadi kehilangan besar bagi dunia pendidikan, dakwah, dan masyarakat Sumatera Selatan secara umum. Semoga semua ilmu, amal, dan kontribusi beliau menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.