Seminar Literasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Selatan Sukses Dilaksanakan
Tulisan oleh: Rini Junita Sari (Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Bumi Silampari Lubuklinggau Semester IV)
Jendelakita.my.id. - Seminar Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Selatan membahas tentang mencerdaskan
masyarakat dengan memilih tayangan yang berkualitas melalui "literasi
media" yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam
berpikir kritis terhadap informasi yang mereka terima dari berbagai media
sukses dilaksankan pada hari Selasa, 28 Mei 2024.
Diharapkan dengan kemampuanliterasi
media ini, masyarakat dapat membedakan antara informasi
yang akurat dan yang menyesatkan.
"Jalannya acara"
A. pembukaan
B. waktu : 09.30
C. kegiatan :
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang di
lantunkan oleh saudara Syakban dari prodi KPI semester 6
3. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya,,mars KPI dan mars STAI
4. sambutan-sambutan
A. Ketua pelaksana : Sri Oktaviani
B. Kata sambutan dari perwakilan komisi
penyiaran Indonesia yang disampaikan oleh bapak Hasandri Agustiawan,S.Ag.M.SI
C. Kata sambutan perwakilan kampus STAI_BS LLG
sekaligus membuka acara literasi media hal ini disampaikan langsung oleh rektor
stai_ BS llg yakni bapak ngimadudin,S.Ag,MH
4. Acara keempat doa yang dikholifai oleh
saudara Sodikin dari prodi Pai semester 6
*Seminar pertama*
Waktu : 10.30
Kegiatan : pemaparan ppt tentang KPID
Pemateri : M.Yuli Fajri ST
Inti Pembahasan : KPID atau Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah adalah lembaga negara independen yang berfungsi mengawasi
penyelenggaraan penyiaran di tingkat daerah di Indonesia. KPID merupakan bagian
dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang bertugas memastikan penyiaran radio
dan televisi di Indonesia dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
etika penyiaran, dan kepentingan publik.
*Seminar kedua*
Waktu : 11.25 SD selesai
Kegiatan : pemaparan materi tentang cerdas
bermedia di era digital
Pemateri : Hasandri Agustiawan,S.Ag.M.SI
Inti Pembahasan : Cerdas bermedia di era
digital mengacu pada kemampuan untuk secara efektif memanfaatkan berbagai
platform media digital untuk mencari, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyebarkan informasi secara bijak. Ini melibatkan kemampuan untuk memilah
informasi yang relevan dari yang tidak, memahami sumber informasi, dan
menggunakan alat-alat digital dengan cara yang produktif dan kreatif.
*Sesi kuis berhadiah*
1. Pertanyaan yang diberikan oleh pemateri 1
M.Yuli yakni apa tugas dari KPID itu sendiri ? (Dijawab oleh peserta seminar
atas nama Rini Junita sari prodi KPI semester 4)
2. Pertanyaan yang diberikan oleh pemateri
2 Hasandri Agustiawan yakni perbedaan
KPID dan KPI ? (Dijawab oleh saudara Syakban dari prodi KPI semester 6)
Tanggapan peserta dan panitia seminar literasi
media yang diisi langsung oleh komisi penyiaran Indonesia
Peserta : Acara yang diadakan oleh KPID sangat
informatif dan edukatif. Saya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
etika penyiaran dan peran media dalam masyarakat "ujar Qomariah
Panitia : Menyelenggarakan acara bersama KPID
adalah pengalaman yang sangat memuaskan. Kami dapat menyediakan platform bagi
masyarakat untuk belajar lebih banyak tentang isu-isu yang relevan dengan
penyiaran dan media."ujar Della"
Kesimpulan dari kegiatan komisi penyiaran
Indonesia daerah(KPID) yakni Menurut saya, seminar yang diselenggarakan oleh
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memiliki peran yang sangat penting dalam
mengkaji dan mengembangkan ekosistem penyiaran di Indonesia. Beberapa poin
penting dari seminar tersebut antara lain:
1.Peran KPI dalam Pengawasan
Seminar ini menyoroti pentingnya peran KPI dalam mengawasi konten
penyiaran untuk memastikan kualitas dan kepatuhan terhadap standar etika dan
regulasi. Ini sangat penting untuk mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan
dan memastikan bahwa konten yang disiarkan dapat mendidik dan memberikan
manfaat positif bagi masyarakat.
2. Adaptasi di Era Digital
Diskusi dalam seminar ini mengenai tantangan yang dihadapi di era
digital sangat relevan. Teknologi digital mempercepat penyebaran informasi,
yang bisa positif atau negatif. Oleh karena itu, KPI perlu terus memperbarui
pendekatan dan regulasi untuk mengawasi konten digital yang semakin kompleks.
3. Peningkatan Literasi Media
Salah
satu poin krusial yang dibahas adalah pentingnya literasi media. Dengan
meningkatnya literasi media, masyarakat dapat lebih kritis dalam menerima dan
menyaring informasi, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari penyebaran
informasi yang tidak benar atau hoaks.
4. Kolaborasi Multi-Pihak
Seminar ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara KPI, lembaga
penyiaran, pemerintah, dan masyarakat. Kerjasama ini penting untuk menciptakan
lingkungan penyiaran yang sehat dan bertanggung jawab. Melalui sinergi ini,
berbagai pihak dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
5. Evaluasi dan Penyesuaian Regulasi
Regulasi penyiaran perlu dievaluasi dan disesuaikan secara berkala untuk
mengikuti perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat. Seminar ini
menegaskan bahwa kebijakan yang adaptif dan relevan sangat penting untuk
memastikan efektivitas pengawasan dan pengaturan konten.
6. Penghargaan dan Penegakan Hukum
Penghargaan
kepada lembaga penyiaran yang mematuhi regulasi dan menghasilkan konten
berkualitas dapat menjadi motivasi bagi yang lain. Sementara itu, penegakan
sanksi yang tegas terhadap pelanggaran juga penting untuk menjaga kepatuhan dan
integritas dalam penyiaran.
Secara keseluruhan, seminar KPI memberikan
wawasan berharga dan rekomendasi yang konstruktif untuk memperkuat regulasi dan
pengawasan penyiaran di Indonesia. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa
media penyiaran dapat berfungsi sebagai alat edukasi dan informasi yang
bertanggung jawab, sekaligus mendukung perkembangan masyarakat yang lebih
cerdas dan kritis.
Kegiatan ini dihadiri oleh Komisi penyiaran
Indonesia Daerah Sumatera Selatan sebagai narasumber, Ketua STAI Bumi Silampari
Lubuklinggau, Kaprodi dan dosen STAI Bumi Silampari Lubuklinggau, Mahasiswa Prodi
KPI, PAI, HTN, PIAUD, BPI serta perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi yang
ada di Lubuklinggau. ***