Menjadi Suami, Imam, dan Ayah yang Bertanggung Jawab
![]() |
Image by congerdesign from Pixabay |
Penulis: Dimaz Pradika
23862080009
PAI 4A
Jendelakita.my.id. - Kelak, ketika saya telah menjadi suami sekaligus kepala keluarga, saya ingin memiliki istri yang tidak hanya saya cintai, tetapi juga memiliki visi dan tujuan yang sejalan dalam membangun rumah tangga. Saya menginginkan pendamping hidup yang mampu diajak berdiskusi secara dewasa, terbuka dalam berkomunikasi, dan memiliki arah hidup yang selaras—yakni mengutamakan nilai-nilai keimanan, kebersamaan, serta masa depan keluarga. Bagi saya, komunikasi dalam rumah tangga bukan sekadar menyampaikan, melainkan saling memahami dan tumbuh bersama menuju arah yang sama.
Sebagai suami, saya ingin menjadi pribadi yang bertanggung jawab, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga dalam menjaga perasaan dan kehormatan istri saya. Saya ingin menjadi imam yang membimbing dan mendampingi, baik dalam suka maupun duka, serta membangun rumah tangga yang berlandaskan cinta, kepercayaan, dan keikhlasan. Sebab, saya percaya bahwa rumah tangga yang kuat tidak hanya dibangun atas dasar cinta, melainkan juga atas dasar komitmen, kerja sama, dan doa yang tak pernah putus.
Saya juga ingin menjadi seorang ayah yang baik bagi anak-anak saya—bukan sekadar hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual. Saya ingin menjadi sosok ayah yang penyabar, penuh perhatian, mampu mendidik dengan kasih sayang, serta menjadi teladan dalam ibadah, akhlak, dan semangat belajar. Saya ingin anak-anak saya merasa aman, didengar, dan dicintai sepenuh hati oleh ayahnya.